Manusia menghabiskan
sekitar sepertiga
umurnya untuk tidur.
Tidur bukan hanya
sekedar istirahat, tapi
jauh dari itu ada proses
perbaikan pada seluruh
organ tubuh. Apa saja
yang terjadi pada tubuh
saat tidur?
Tak hanya
mengistirahatkan otot,
saat tidur tubuh
mengalami perbaikan
dan detoksifikasi
(mengeluarkan racun).
Tidur juga memberi
kesempatan bagi sistem
kekebalan tubuh untuk
memproduksi hormon-
hormon imunitas
(kekebalan tubuh).
Pola tidur yang buruk
berhubungan dengan
kesehatan yang buruk
pula. Kurang tidur yang
kronis dapat
menyebabkan sejumlah
masalah kesehatan
seperti tekanan darah
tinggi, obesitas, depresi,
produksi hormon tidak
teratur, sistem
kekebalan tubuh lemah,
penurunan memori,
mudah marah dan
penurunan konsentrasi.
Berikut beberapa hal
yang terjadi pada organ
tubuh saat manusia
tidur seperti dilansir
Dailymail, Rabu
(29/12/2010):
1. Otak
Meski tampak pasif,
tidak aktif dan aktivitas
otak turun sekitar 40
persen, tetapi otak
tetap sangat aktif
selama Anda tidur.
Tidur malam yang khas
terdiri dari lima siklus
tidur yang berbeda,
masing-masing
berlangsung sekitar 90
menit. Empat tahap
pertama setiap siklus
dianggap sebagai tidur
tenang atau non-rapid
eye move-ment (NREM).
Tahap terakhir disebut
dengan gerakan mata
cepat atau rapid eye
movement (REM).
Selama tahap pertama
dari tidur ada
gelombang otak
undulations kecil.
Selama tahap kedua,
gelombang ini diselingi
dengan sinyal listrik
yang disebut sleep
spindles, yaitu semburan
kecil dari aktivitas yang
berlangsung beberapa
detik dan membuat
keadaan tenang.
Tahap ketiga terjadi
gelombang lambat yang
besar, semakin besar
dan lambat gelombang
otak makan tidur akan
semakin dalam. Pada
tahap keempat, 50
persen gelombang otak
melambat. Pada titik ini,
40 persen aliran darah
normal di otak dialihkan
ke otot untuk
mengembalikan energi.
Tidur REM adalah
tingkat tertinggi
aktivitas otak. Tahap ini
biasanya berhubungan
dengan mimpi yang
dipicu oleh pons, yaitu
bagian dari batang otak
yang mengirimkan
impuls saraf antara
sumsum tulang belakang
dan otak.
2. Mata
Meski tertutup, pada
saat tidur mata bisa
tetap bergerak.
Gerakan mata tersebut
menunjukkan perbedaan
pada tahapan tidur,
gerakan paling cepat
terjadi pada saat tidur
REM (rapid eye
movement).
3. Hormon
Selama terjaga, tubuh
membakar oksigen dan
makanan untuk
menyediakan energi.
Kondisi ini disebut
dengan tingkat
katabolik yang
didominasi dengan
rangsangan hormon
adrenalin dan
kortisteroid.
Tetapi saat tidur, sistem
hormon akan berpindah
pada tahap anabolik,
yaitu konversi energi
untuk perbaikan dan
pertumbuhan. Pada
tahap ini tingkat
hormon adrenalin dan
kortikosteroid turun dan
tubuh mulai
memproduksi hormon
pertumbuhan (human
growth hormone atau
HGH), melatonin, juga
hormon seks
testosteron, hormon
kesuburan, FSH (follicle-
stimulating hormone
dan hormon LH
(luteinizing hormone).
HGH mendorong
pertumbuhan,
pemeliharaan dan
perbaikan otot dan
tulang dengan
memfasilitasi
penggunaan asam
amino. Sedangkan
melatonin adalah
hormon yang diproduksi
untuk membantu
manusia untuk tidur.
Hormon ini disekresikan
oleh kelenjar pineal jauh
di dalam otak, ini
membantu tubuh
mengontrol irama dan
siklus tidur-bangun.
4. Sistem kekebalan
Terjadi peningkatan
produksi sistem
kekebalan tubuh dan
protein tertentu selama
tidur, sebagai agen
tertentu yang
memerangi penyakit.
Pembunuh kanker yang
disebut TNF (tumour
necrosis factor) juga
dipompa melalui
pembuluh darah saat
tidur. Inilah yang
menyebabkan tidur yang
cukup dapat membantu
melawan infeksi.
5. Suhu tubuh
Pada malam hari, suhu
tubuh bersamaan
dengan adrenalin mulai
turun. Berkeringat
mungkin terjadi sebagai
usaha tubuh untuk
mencoba memerangi
kehilangan panas.
6. Kulit
Selama tidur nyenyak,
tingkat metabolisme
kulit dipercepat dan
banyak sel-sel tubuh
menunjukkan
peningkatan produksi
dan mengurangi
kerusakan protein.
Inilah yang
menyebabkan tidur
malam yang cukup
dapat mempercantik
kulit.
7. Pernapasan
Ketika tertidur, otot
tenggorokan akan rileks
sehingga tenggorokan
semakin sempit setiap
kali menghirup udara.
Mendengkur terjadi
ketika tenggorokan
menyempit dan bagian
dari saluran udara
bergetar.
8. Mulut
Air liur diperlukan untuk
melumasi mulut dan
untuk makan. Tapi
selama tidur, aliran
saliva berkurang
sehingga menyebabkan
mulut kering di pagi
hari. Namun, mulut bisa
sangat aktif selama
tidur, yang
menyebabkan orang
secara tidak sadar
mengertakkan gigi pada
saat tidur.
9. Otot
Meskipun orang dapat
mengubah posisi tidur
sekitar 35 kali semalam,
otot-otot tubuh tetap
rileks. Hal ini
memberikan
kesempatan bagi
jaringan untuk
diperbaiki dan
dipulihkan.
10. Darah
Denyut jantung turun
antara 10 dan 30 denyut
per menit ketika tidur.
Hal ini menghasilkan
penurunan tekanan
darah, yang terjadi
dalam tidur nyenyak.
Selama istirahat, darah
mengalir dari otak,
melemaskan arteri dan
membuat anggota tubuh
yang lebih besar. Sel-sel
dan jaringan yang
memecah untuk
menghasilkan limbah
beracun juga menjadi
kurang aktif saat tidur.
Hal ini memberikan
kesempatan untuk
jaringan yang rusak
untuk dibangun kembali.
11. Sistem pencernaan
Selama tidur, kecepatan
sistem pencernaan akan
melambat. Untuk alasan
ini, makan larut malam
tidak dianjurkan karena
enzim dan asam
lambung yang berfungsi
untuk mengubah
makanan menjadi energi
tidak aktif, sehingga
bisa menumpuk kalori
dalam tubuh.