20 April 2010

Counter steering


Bro sekalian,
artikel kali ini
adalah artikel
Tamu dari Pak
bro Bona
Djalis, Blogger
Pembalap
Kejurnas kelas
Superbike,
Okelah kalo
begitu
langsung kita
molai Dari
beberapa
rekan rider
yang baru
nyoba bawa
motor di
Sirkuit sering
kali terdengar
kata-kata
“ wah
motornya
ngga bisa
belok nih ”,
atau “lurus
nih gw
padahal
maunya belok,
ke gravel
deh.. ”, atau
“gimana ya
caranya bikin
motor miring
supaya bisa
belok.. ?”, dan
perbagai
komentar
senada.
Pernah juga
saya
perhatikan di
beberapa
tikungan di
Sentul seperti
mau masuk S
Kecil,
bukannya
belok ke
kanan tapi
motornya
malah lurus
dan masuk ke
gravel.
Padahal
kecepatan
dari motor
terus terang
masih jauh
lebih lambat
dari motor
type sama
yang dibawa
oleh rider
berpengalaman.
Lalu dimana
kuncinya
untuk bisa
membelokkan
motor
khususnya
pada
kecepatan
relatif tinggi?
Dulu saat baru
mulai bawa
motor di
surkuit ada
yang bilang
kalau mau
belok kanan
injek foot step
kanan, nanti
motor akan
miring deh
kekanan. Ada
juga yang
bilang kalo
mau belok ke
kanan, pantat
di keluarin ke
kanan nanti
motor akan
miring ke
kanan. Tapi
kalau kita
lihat
pembalap
motoGP
misalnya
mereka
pindahin
pantat jauh
sebelum
belok, jadi
pindahin
pantat bukan
untuk miringin
motor, kalo
ngga pasti
motor sudah
miring saat
pantat
dipindah.
Pada
kecepatan
relatif tinggi,
untuk
membelokkan
motor
memang
motor harus
miring. Kalo
belok kiri
motor miring
kiri, dan kalo
belok kanan
motor miring
ke kanan.
Semakin
kenceng
motornya
semakin
miring
motornya pas
belok. Satu-
satunya saat
dimana motor
ngga harus
miring untuk
belok ya pada
saat kondisi
motor
berjalan
sangat pelan
(kira-kira di
bawah 5 ato
10 km/j). Disini
kalo kita mau
belok kiri kita
mengarahkan
stang ke kiri,
jadi tangan
kiri menarik
stang ujung
kiri kedalam
dan tangan
kanan
mendorong
stang ujung
kanan
kedepan. Kalo
bahasa
kerennya ini
adalah
“ normal
steering”. Yah
mirip seperti
bawa Bajaj lah
(Maksute
Bajaj Roda 3-
TMC) , abang
bajaj kalo mau
belok kiri kan
stangnya
diarahkan ke
kiri, kalo
kekanan
stangnya
diarahkan ke
kanan.
Nah di
sinilah
istimewanya
motor atau
kendaraan
roda dua pada
umumnya,
karena pada
kecepatan
tertentu
“ normal
steering”
sudah tidak
bisa lagi
membelokkan
motor. Secara
bawah sadar
kita tidak lagi
mengarahkan
stang ke kiri
untuk belok
kiri atau
mengarahkan
stang ke
kanan untuk
belok kanan.
Malah
sebaliknya,
dan itulah
konsep
mendasar dari
“ counter
steering“.
Counter
steering
sendiri
mungkin bisa
diartikan
“ lawannya”
steering. Jadi
kalao mau
belok ke kiri,
stang
diarahkan ke
kanan. Dan
kalau mau
belok kanan
stang
diarahkan ke
kiri. Bingung?
Saya ulangin
lagi, kalo kita
mau belok ke
kiri maka
stang bagian
kiri kita akan
dorong ke
depan
sehingga
stang
mengarah ke
kanan. Kalau
kita mau
belok kanan
stang bagian
kanan kita
dorong ke
depan
sehingga
stang akan
mengarah ke
kiri. Yup,
itulah konsep
dari counter
steering.
“Counter
Steering”
sendiri
sebenarnya
tidak
membuat
motor belok,
tapi “Counter
Steering”
akan
membuat
motor miring
sehingga bisa
belok.
Kendaraan
roda dua bisa
tegak berjalan
karena apa
yang namanya
“ gyroscope
effect” dari
kedua roda
depan dan
belakang.
Ngga perlu
saya jelaskan
detail (karna
saya juga
ngga begitu
ngerti )
tapi berkat
Gyroscope
effect dari
kedua
roda . . .
semakin cepat
kendaraan
roda dua
berjalan akan
semakin
“ susah”
kendaraan
tersebut
untuk
dimiringkan.
Untuk
memiringkan
motor perlu
diberi sedikit
kemiringan
terhadap
roda, dan
kalau roda
depan
tersebut
diarahkan
sedikit ke kiri,
gyroscope
effect akan
memiring
motor ke
kanan dan
motor akan
belok ke
kanan. Untuk
menegakkan
motor yang
miring ke
kanan, roda
depan perlu
belokkan ke
kanan
sehingga
gyroscope
effect akan
menarik
motor yang
miring
tersebut
kembali
berdiri. Sejauh
ini terkesan
yang jago
bawa motor
harus bisa
fisika dan
ngerti
gyroscope
effect. Tapi
Valentino
Rossi sendiri
pun bukan lah
seorang
fisikawan
seperti halnya
bro Taufik
Bagi yang
sudah biasa
membawa
motor dalam
kecepatan
relatif tinggi
biasanya alam
bawah
sadarnya
sudah tau dan
sebenarnya
secara insting
sudah
melakukan
“ counter
steering”.
Kalau saya
pribadi saat
membawa
motor dalam
kecepatan
relatif tinggi
di sirkuit suka
menggunakan
konsep “push
the handle
bar ” yang di
populerkan
oleh Keith
Code. Jadi
kalau mau
memulai belok
ke kanan saya
mendorong
stang kanan
sedikit
kedepan, dan
motor akan
miring ke
kanan untuk
belok
kekanan.
Sudah
pindahnya
pantat ke
bagian kanan
pada saat
berbelok akan
membantu
keseimbangan
saat motor
miring
kekanan.
Semoga
membantu. –
Bona Djalins
Summber:
Keith Code,
Twist of the
Wrist,
Wikipedia
http://
en.wikipedia.org/
wiki/
Counter_steering
Ukutan Urun
rembuk-Taufik
Setelah
membaca
Tulisan yang
Komprehensif
dari Bang
Bona di atas,
saya
berpendapat
bahwa salah
satu contoh
counter
steering yang
kasat mata
adalah saat
kita melihat
cara
berbeloknya
supermoto . . .
disana terlihat
jelas teknik
ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar