27 Agustus 2010

Jalan Raya Serap Polusi Udara


Beton
berlapis
titanium
dioksida
dapat
menghilangkan
nitrogen
oksida
di udara.
Sejumlah ilmuwan di
Eindhoven University of
Technology, Belanda
tengah mengembangkan
beton berlapis titanium
dioksida yang dapat
menghilangkan nitrogen
oksida yang ada di udara.
Nitrogen oksida adalah
hasil keluaran dari
bensin yang dibakar pada
temperatur tinggi, yang
terjadi di mesin
kendaraan otomotif.
Oksida ini dapat
menyebabkan masalah
kesehatan, misalnya
sesak nafas.
Selain itu, nitrogen
oksida juga
bertanggungjawab atas
masalah lingkungan
lainnya, termasuk asap
kabut serta kerusakan
ozon.
Seperti dikutip dari
BrightSideofNews, 15
Agustus 2010, material
yang digunakan pada
jalanan beton
menggunakan sinar
matahari untuk
mengkonversi nitrogen
oksida ke bentuk nitrat
yang membersihkan
udara.
Titanium dioksida, yang
sering ditemukan pada
cat, adalah bahan kimia
yang mampu
membersihkan diri
sendiri yang akan
merusak algae dan debu,
membuat permukaan
jalan tetap bersih sambil
udara dibersihkan.
Setelah beberapa kali
berhasil diujicoba di
laboratorium, material
itu telah digunakan
melapisi sebagian ruas
jalan di Hengelo,
Belanda. Sebagian jalan
dengan luas serupa
dibiarkan menggunakan
beton biasa, dan
kemudian sampel udara
di sekitarnya diambil.
Peralatan uji coba
membuktikan material
baru yang ditemukan
tersebut memang
membersihkan udara.
Yang menarik, material
baru itu juga bisa
digabungkan dengan
aspal, jika jalan itu tak
memakai beton. Tentu
biayanya lebih mahal
dibandingkan tidak
dilapisi material
pembersih udara.
Dalam upaya serupa
menemukan material
yang antipolusi, peneliti
asal China
mengembangkan polimer
berteknologi nano.
Meski pencarian
teknologi mengurangi,
atau menghilangkan
kotoran dari udara terus
dilakukan, kita tetap
harus mencari cara
mengurangi atau
menghilangkan sumber
polusi. (vivanews.com)

Mystery spot


Satu
lagi
fenomena
alam
yang
menjadi
pukulan
berat
bagi hukum Gravitasi
Newton. Diwilayah Santa
Cruz, California terdapat
suatu fenomena alam
yang sangat
menakjubkan, dimana
ditempat itu banyak
terjadi kejanggalan yang
mungkin membuat kita
clingak-clinguk
kebingungan dan
keheranan jika
mengunjungi tempat
tersebut.
Pasalnya,ditempat yang
merupakan hamparan
hutan subur itu hukum
gravitasi seakan-akan
sudah tidak ada artinya
sama sekali, semua
pepohonan berdiri miring
dengan arah kemiringan
yang sama bahkan bisa
dibilang hampir
tumbang. Banyak orang
yang menyebut tempat
ini "titik misterius".
Jika manusia berada
disekitar "titik
misterius" sekalipun,
seluruh badannya tanpa
dikehendaki juga ikut-
ikutan miring, walaupun
berusaha untuk berdiri
dengan tegak,hasilnya
akan sama saja.
Anehnya, walaupun
dalam keadaan posisi
yang miring dalam sekala
yang besar,seluruh benda
yang ada tidak akan
terjatuh atau kehilangan
keseimbangannya. Jika
mencoba berjalan,
langkah kita tetaplah
stabil dan berjalan tanpa
kesulitan walaupun
dalam posisi miring.
Bila berkunjung
ketempat ini,kita bisa
melihat keanehan-
kenehan seperti rumah
yang terlihat hapir roboh
(padahal sebenarnya
masih kokoh), sapu yang
bisa berdiri sendiri dalam
keadaan yang
miring,manusia yang
dapat berdiri
ditembok,dan keanehan-
keanehan lainnya.
Parahnya lagi,dengan
adanya fenomena
ini,hewan-hewan hutan
tidae ada yang mau
nongkrong dan mencari
makan disekitar "titik
misterius",mereka
mungkin ketakutan atau
bagaimana?
"Mystery Spot" bisa
membuktikan akan
kelemahan teori
Gravitasi,Sir Issac
Newton dengan hukum
gravitasinya menyatakan
bahwa semua benda
akan ditarik kearah
semua benda lainnya
oleh kekuatan gravitasi.
Kekuatan ini tergantung
pada seberapa
banyaknya zat yang
tergantung dalam benda
dan pada jarak
diantaranya. Hukum itu
menerangkan mengapa
orbit planet dan bulan
berbentuk elips. Hukum
itu menerangkan juga
gerak semua benda
dalam alam semesta
yang mahaluas. Dengan
adanya fenomena
ini,hukum gravitasi
Newton yang bertahan
kurang lebih selama 4
abad mungkin sudah
saatnya untuk direvisi.
Namun sampai saat
ini,Para Ilmuwan belum
dapat menjelaskan
bagaimana fenomena ini
bisa terjadi,mungkin
masih menunggu
beberapa waktu.
(sayakasihtahu.com/
humasristek)