27 Juli 2012

keutamaan bersiwak

Dulu sering menggunakan ini, sekarang
beralih ke siwak yang sudah
pasta. Tapi tak ada salahnya kita tahu
kegunaaan kayu yang satu ini.
Siwak atau pembersih gigi, adalah
sebatang kayu yang berasal dari pohon "Arok" (pohon-pohonan yang
banyak tumbuh di wilaya Timur
tengah), sering kali dijumpai oleh para
jama'ah Haji atau jama'ah
Umrah di Kota Makkah Maupun Madinah
Al-Munawwarah. Sayang sekali banyak dari para Jama'ah tersebut tidak
membeli dan menjadikan siwak
sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan
kerabat, padahal dengan memakai
Siwak, bukan saja telah menjalankan
sunnah Rasul, dibalik itu justru manfaatnya sangatlah luar biasa. Nabi
Muhammad SAW, selalu memakai
siwak ketika hendak berwudhu, sholat,
membaca Al-Quran dan dalam
hal-hal kebaikan lainnya termasuk hendak
tidur dan bangun dari tidur. Bahkan di detik- detik wafatnya Nabi
Muhammad SAW, beliau mencari dan
menggunakan Siwak. Siwak memiliki
beberapa faedah yang sangat besar,
diantaranya yang paling besar adalah
yang telah dianjurkan oleh hadits: "Siwak itu pembersih mulut dan
diridhai Allah." (HR. Ahmad)
"Keutamaan shalat dengan memakai
siwak itu, sebanding dengan 70 kali
shalat dengan tidak memakai siwak." (HR.
Ahmad) Siwak bukan hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga
berguna untuk menjaga
kesehatan. Para ilmuwan Amerika baru-
baru ini menemukan efek
menakjubkan siwak terhadap mulut: dalam
satu kali penggunaan, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak mencegah
caries (gigi berlubang), menguatkan gusi,
dan efeknya bertahan hingga
hampir 48 jam. Tunisia dan negara-negara
lainnya sudah mulai
memproduksi pasta gigi berbahan dasar siwak. Sebuah majalah Jerman
memuat tulisan ilmuwan yang bernama
Rudat, direktur Institut
Perkumanan Universitas Rostock. Dalam
tulisannya itu ia berkata,
"Setelah saya membaca tentang siwak yang biasa digunakan Bangsa Arab
sebagai sikat gigi, sejak saat itu pula saya
mulai melakukan
pengkajian. Penelitian ilmiah modern
mengukuhkan, bahwa siwak
mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang
membantu
membunuh kuman, memutihkan gigi,
melindungi gigi dari kerapuhan,
bekerja membantu merekatkan luka gusi
dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari
berbagai penyakit. Sebagaimana
telah terbukti bahwa siwak memiliki
manfaat mencegah kanker." Selain
efek-efek higienis, siwak juga menstimulasi
BAS (Biologically Active Spots = Titik Aktif Biologis) yang terletak di
antara gigi dan gusi.
Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga,
mata, hidung, lidah, dan
oesophagus (saluran makanan dari mulut
ke perut), tiga pasang cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid),
sinus, sendi temporal rahang
bawah, dan 28 saraf tulang belakang
yang mengatur fungsi-fungsi secara
praktis semua organ, otot, dans endi pada
ekstremitas atas dan bawah. Titik-titik yang sama mengatur fungsi
sejumlah organ seperti empedu
dan kantong empedu, liver, ginjal, perut,
pancreas, limpa, paru-paru,
jantung, usus besar dan usus kecil.
Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak akan meredakan rasa sakit dan
menurunkan ketegangan otot-otot
neurorefleks yang disebabkan oleh
osteochondros (sejenis penyakit
tulang). Penggunaan siwak secara teratur,
selain mencegah penyakit, ia juga mengatur perkembangan 70 BAS
dan membantu pikiran kita agar
jernih. Dengan demikian, sebatang siwak
yang digunakan dengan penuh
keimanan dapat menggantikan peran
dokter spesialis. Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak Hasil penelitian oleh
Al-Lafi dan Ababneh (1995)
terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa
siwak mengandung mineral-
mineral alami yang dapat membunuh
bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta
memelihara gusi. Siwak memiliki
kandungan kimiawi yang bermanfaat,
seperti : Antibacterial acids,
seperti astringents, abrasive dan
detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan
menghentikan pendarahan pada
gusi. Pada penggunaan siwak pertama
kali, mungkin terasa pedas dan
sedikit membakar, karena terdapat
kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial
acids tersebut. Kandungan kimia
seperti Klorida, Pottasium, Sodium
Bicarbonate, Fluoride, Silika,
Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine,
Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk
membersihkan gigi, memutihkan dan
menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan
ini sering diekstrak sebagai
bahan penyusun pasta gigi. Minyak aroma
alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut
menjadi harum dan menghilangkan bau
tak sedap. Enzim yang mencegah
pembentukan plaque yang menyebabkan
radang gusi. Plaque juga merupakan
penyebab utama tanggalnya gigi secara premature. Anti decay agent (Zat
anti pembusukan), yang
menurunkan jumlah bakteri di mulut dan
mencegah proses pembusukan.
Selain itu siwak juga turut merangsang
produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik
mulut yang melindungi
dan membersihkan mulut. Menurut
laporan Lewis (1982), penelitian
kimiawi terhadap tanaman ini telah
dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor,
trimetilamin dan resin.
Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan
Srivastava (1990) ditemukan
silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan
kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut
dimana trimetilamin dan
vitamin C membantu penyembuhan dan
perbaikan jaringan gusi. Klorida
bermanfaat untuk menghilangkan noda
pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian
keberadaan sulfur dikenal dengan
rasa hangat dan baunya yang khas,
adapun fluorida berguna bagi
kesehatan gigi sebagai pencegah
terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya
terhadap asam yang dihasilkan
oleh bakteri. Penelitian lain dengan
menjadikan bubuk siwak sebagai
bahan tambahan pada pasta gigi
dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak
menunjukkan bahwa prosentase hasil
terbaik bagi kebersihan gigi secara
sempurna adalah pasta gigi dengan
butiran-butiran bubuk siwak, karena
butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara
sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa
makanan yang masih bersarang pada
sela-sela gigi. Sehingga banyak
perusahaan-perusahaan di dunia
menyertakan bubuk siwak ke dalam produk
pasta gigi mereka. WHO pun turut
menjadikan siwak termasuk komoditas
kesehatan yang perlu dipelihara dan
dibudidayakan. Dalam penemuan ini
terdapat dua mukjizat bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Mukjizat pertama, yaitu manfaat-
manfaat yang tampak pada siwak.
Dengan ini, berarti Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang
pertama yang memerintahkan melindungi mulut dari berbagai macam
penyakit. Mukjizat kedua, yaitu
bagaimana Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam bisa mengetahui dari
sekian juta jenis pohon- pohonan, bahwa
pohon siwak (saludora persica) mengandung banyak manfaat bagi
manusia? Waktu-waktu Disunnahkannya
Bersiwak Bersiwak disunnahkan di setiap
saat, bahkan ketika berpuasa
disepanjang harinya, dan menjadi sunnah
muakadah pada waktu akan beribadah. Adapun waktu-waktu yang
disunnahkan secara muakkad untuk
bersiwak diantaranya: Setiap akan
Berwudhu,
"Kalau bukan karena akan memberatkan
umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan
wudlu". (HR. Bukhori dan Muslim)
Setiap akan melakukan shalat,
"Kalau bukan karena akan memberatkan
umatku maka akan kuperintahkan
mereka untuk bersiwak setiap akan sholat". (HR. Bukhori dan Muslim)
Setiap Bangun Tidur,
"Adalah Rosululloh jika bangun dari malam
dia mencuci dan menggosok
mulutnya dengan siwak" (H.R. Bukhori).
Termasuk tanda kecintaan Nabi Shallallahu 'aihi wa sallam kepada
kebersihan dan ketidak sukaannya
terhadap bau tidak enak, tatkala bangun
dari tidur malam yang panjang,
yang mana saat itu di mungkinkan bau
mulut sudah berubah, maka beliau menggosok giginya dengan siwak untuk
menghilangkan bau tidak sedap,
dan untuk menambah semangat setelah
bangun tidur, karena termasuk
kelebihan siwak adalah menambah daya
ingat dan semangat. Setiap akan Masuk Rumah.
Telah meriwayatkan Syuraih bin Hani,
beliau berkata: "Aku bertanya
kepada 'Aisyah: "Apa yang dilakukan
pertama kali oleh Rosululloh jika
dia memasuki rumahnya?" Beliau menjawab :"Bersiwak". (HR. Muslim)
Ketika hendak membaca Al Qur'an.
Dari Ali ra. berkata : "Rasulullah
memerintahkan kami bersiwak.
Sesungguhnya seorang hamba apabila
berdiri sholat malaikat mendatanginya kemudian berdiri di
belakangnya mendengar bacaan Al
Qur'an dan ia mendekat. Maka ia terus
mendengar dan mendekat sampai ia
meletakkan mulutnya di atas mulut hamba
itu, sehingga tidaklah dia membaca satu ayat pun kecuali berada di
rongganya malaikat" (HR.
Baihaqy) Lantas, bagaimanakah cara
menggunakannya? Orang menggunakan
siwak dalam bentuk batang atau stick kayu
dengan cara: Batang atau cabang siwak dipotong berukuran pensil
dengan panjang 15-20 cm. Stick
kayu siwak ini dapat dipersiapkan dari
akar, tangkai, ranting, atau
batang tanamannya. Stick dengan ukuran
diameter 1 cm dapat digigit dengan mudah dan memberikan tekanan
yang tidak merusak gusi apabila
digunakan. Kulit dari stick siwak ini
dihilangkan atau dibuang hanya
pada bagian ujung stick yang akan dipakai
saja. Siwak yang kering dapat merusak gusi, sebaiknya direndam
dalam air segar selama 1 hari
sebelum digunakan. Selain itu, air tersebut
juga dapat digunakan untuk
kumur-kumur. Bagian ujung stick siwak
yang sudah dihilangkan kulit luarnya digigit-gigit atau dikunyah-kunyah
sampai berjumbai seperti
berus. Bagian siwak yang sudah seperti
berus digosokkan pada gigi, dan
bisa juga digunakan untuk membersihkan
lidah. Dalam sebuah Hadist dikatakan bahwa, Rasulullah SAW
bersiwak dengan kayu arok, dan
memulainya dari pertengahan, lalu kearah
kanan lalu kekiri, demikian
diulangi. sebanyak 3 X. Sebelum dan
sesudah bersiwak, kayu Siwak (kayu arok atau sejenisnya) hendaklah dicuci.
Siwak hendaklah disimpan
posisi berdiri, jangan disimpan diatas tanah.
Jika Siwak itu kering,
sebaiknya direndam dengan air terlebih
dahulu. Siwak berbeda dengan sikat gigi, siwak adalah kayu yang biasa
dipakai untuk menggosok gigi
hingga akhir masa. Nah, begitu banyak
faedah dan manfaatnya. Lalu,
masihkah Anda meragukan siwak? Di
Indonesia, berhubung siwak itu sendiri agak sulit dicari, namun bukan
berarti kita tidak bisa
menunaikan sunnah rasul tersebut.
Alternatif lain, yaitu dengan
menggunakan pasta gigi siwak. Banyak
dijual di toko-toko dan swalayan terdekat. Sumber : ABUSALMA.WORDPRESS.COM

13 Juli 2012

Puasa

REPUBLIKA.CO.ID,
Inilah fakta-fakta ilmiah
yang tersebar dalam
berbagai buku dan penelitian medis yang menegaskan
manfaat dan keuntungan Ibadah puasa:' 1. Ibadah puasa adalah sarana
pencegahan dari sejumlah penyakit dan
gangguan kesehatan yang timbul akibat
kebiasaan makan berlebihan dan
berkesinambungan sepanjang tahun
tanpa pernah berhenti. 2. Ibadah puasa merupakan sarana
terapis untuk beberapa penyakit ganas
dan kronis. 3. Ibadah puasa mampu membangkitkan
kinerja seluruh proses vital yang
berlangsung di dalam tubuh,
meningkatkan performanya. Puasa pun
meremajakan komponen-komponen sel
dasar dan energi yang tersimpan di dalamnya sehingga lebih kuat dan lebih
mampu menghadapi hal-hal yang berat
atau keadaan damrat di saat tubuh
mengalami pasokan makanan yang
sedikit atau tidak mendapatkan pasokan
selama sekali dalam jangka waktu tertentu. 4. Ibadah puasa menjadi
pengontrol dan
penekan gejolak sek- sual yang
membara, terutama di kalangan ramaja
dan anak muda. 5. Ibadah puasa tidak memberatkan atau
menyulitkan tubuh. Gejala memberatkan
yang dirasakan secara ilusif (termasuk
lapar) sebenarnya hanyalah karena
menyalahi kebiasaan dan jam makan. 6. Ibadah puasa merangkum dua proses
anabolisme dan kataolisme sekaligus
dalam satu waktu, sehingga ia bisa
memenuhi pasokan glukosa sebagai
satu-satunya bahan bakar untuk sel otak
dan sebagai bahan bakar utama seluruh jaringan lainnnya. Sekarang ini,
hakikat puasa semakin
terkuak sebagai sebuah mukjizat ilmiah
dan kebutuhan humanis. Fakta kebe­
naran ini akan terus tersingkap lebih
banyak lagi seiring dengan peningkatan
pengetahuan manusia mengenai hukum- hukum penciptaan.
Sumber : Terapi Puasa, Oleh Dr. Abdul Jawwad Ash-Shawi