24 Desember 2011

Belanja Online Tidak 100% Ramah Lingkungan

Berbarengan dengan semakin tingginya penggunaan Internet dari tahun ke tahun diseantero jagat memasuki dekade awal pertama abad Millennium Baru abad ke-21 terkuak fakta betapa aktivitas Internet on-line ini pun sesunqquhnya tidak sepenuhnya bersifat “green” : ramah lingkungan ;
berhubung terdapat sejumlah gambaran potensi meningkatkan cemaran gas rumah kaca.
Apabila menyimak riset kajian institusi Gartner (tahun 2007) mengungkap bahwa industri TI global berdampak menimbulkan gas
rumah kaca : 2% , bahkan apabila seseoranq peselancar Internet tengah melaksanakan aktivitas pencarian informasi menelusuri pencarian dengan mengakses Google pun menyumbang cemaran sekitar 20 miligram ke atmosfir.
Sementara sekarang terdapat opini yang berkembang bahwa aktivitas belanja on-line dan berkantor gaya mobile yang sementara oleh banyak
kalangan pengguna komputer diyakini termasuk gaya yang berorientasi “green life-style” atau ramah lingkungan pun ternyata dalam temuan riset terkini sajian penelitian Professor Phil Blythe, kepala institusi riset IET : Transport Policy Panel and Professor of Intelligent Transport Systems Newcastle University, Inggris perlu dikoreksi kembali kebenarannya. Hasil temuan Prof. Phil Blythe dkk. mengungkap bahwa jika pun terdapat penghematan energi yang berhasil didapat dari aktivitas belanja on-line sesungguhnya besaran nilainya hanya semenjana belaka atau kurang signifikan; demikian yang disimpulkannya berdasar kajian dampak aktivitas “rebound” dari istilah dalam bidang kajian transportasi.
Adapun persyaratan yang mesti dipenuhi agar aktivitas berbelanja on-line dapat bernilai ramah lingkungan menurut Professor Phil Blythe, maka seorang pengguna Internet hendaknya memperhatikan bahwa; sebaiknya pada saat melaksanakan aktivitas belanja hendaknya melakukan setidaknya pembelian 25 belanjaan, jarak antara rumah dengan lokasi toko tempat pembelanjaan setidaknya 50 km, dan memenuhi faktor 3,5 kali besaran “traditional shopping trips”.
Sedangkan mengenai aktivitas bekerja dari rumah bergaya mobile diungkapkan ternyata dapat meningkatkan peningkatan penggunaan energi rumah tangga hingga setinggi 30%, dan hal ini pun
berkecenderungan pula untuk membuat orang untuk semakin jauh lagi dalam memilih tempat tinggal dari tempatnya bekerja; oleh karenanya hal demikian ini pun berdampak berikut yang bersifat buruk dalam hal meningkatnya penggunaan energi serta besaran tingkat polusi yang diakibatkan berkendaraan. Sumber: Up-dates situs softpedia. / Rizal AK.

21 Desember 2011

Impresi Ungkal Smartfren Xstre@m E781A

Assalamualaikum dulur...!! Wes suwe aku gak posting boso jowo, langsung ae yo. Gara-gara kenek provokasi konco ditambah kepencut iklan nang tv, akhire winginane aku koret-koret duet nang celengan kumplong karo njaluk imbuh duet mbok(xi.xi.xi..) trus tak tukokne ungkal merek smartfren koyo nang tv seng regane Rp.299rb. Tapi aku oleh rego 295. Impresi pertama ndelok ungkal iki tipis, desaine minimalis, warnane ireng glossy seng mburi rodok burek. Fitur ungkal iki iso digawe modem EVDO(plug & play) kecepatan iso sampek 3.1 Mbps, iso sreaming radio & live tv(tapi saluran luar negeri, emboh gak ngerti bahasane), kamera 2 Mpix(gak enek flash/led), JAVA, Radio FM & MP3, Includ aplikasi You Tube, face book, nimbuz, opera mini. Internetane lumayan cepet, tapi nang omahku signale munggah mudun. Gawane nang kerdus buku panduan, headset, baterei, jack 3.5 mm, nomer perdana smartfren. sayange gak oleh memori eksternal. Lak merutku ungkal iki fitur lan bentuk fisike ngluwihi tinimbang regane. Wes ngono ae yo teko aku. Wassalamualaikum..

18 Desember 2011

2 Lubang Hitam Monster ditemukan

CAPE CANAVERAL, KOMPAS.com - Tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Universitas California, Berkeley menemukan dua lubang hitam super besar, mengalahkan ukuran lubang hitam terbesar yang ada sekarang. "Mereka seperti monster. Kami tidak menyangka menemukannya karena mereka lebih massif dari yang bisa diperkirakan dari karakteristik galaksinya," kata Chung Phei Ma, astrofisikawan Berkeley yang terlibat penelitian, kepada AP, Senin (6/12/2011). Satu lubang hitam berada di galaksi NGC 3842, di kluster Leo, berjarak 320 juta tahun cahaya dari Bumi. Ukuran lubang hitam itu sekitar 9,7 juta kali massa Matahari. Lubang hitam kedua yang ditemukan berada di galaksi NGC 4889, di kluster Coma. Berjarak 335 juta tahun cahaya dari Bumi, ukuran lubang hitam ini sekitar 10 juta kali massa Matahari. Begitu besarnya, dua lubang hitam tersebut mengalahkan lubang hitam di galaksi elips Messier 87 yang memiliki ukuran 6,3 juta kali massa Matahari. Sementara, menurut Nicholas McDonnel, pimpinan peneliti, dua lubang hitam terbesar yang ditemukan berukuran 2500 kali lubang hitam di galaksi Bimasakti. Ma menjelaskan, "Dua lubang hitam
supermassif ini memiliki massa yang sama dengan quasar muda, dan mungkin merupakan missing link antara quasar dan lubang hitam supermassif yang kita lihat sekarang." Lubang hitam adalah objek yang punya daya tarik kuat sehingga cahaya pun tak bisa lepas darinya. Hampir setiap galaksi memiliki lubang hitam. Kuasar adalah objek paling jauh dan paling terang di semesta. Penemuan lubang hitam ini memberikan pertanyaan baru bagi para ilmuwan, bagaimana lubang hitam tumbuh. Ilmuwan mengatakan bahwa pertumbuhan lubang hitam mungkin dipengaruhi oleh ukuran galaksi. "Kita tahu bahwa galaksi yang besar adalah gabungan dari galaksi yang lebih kecil. Lubang hitam di pusat galaksi bisa bergabung menjadi yang lebih besar," kata ma seperti dikutip Space. "Tapi, lubang hitam juga bisa tumbuh besar dengan menghisap gas. Ini seperti menyatakan apakah anak tumbuh tinggi karena orang tua yang tinggi atau karena makan banyak bayam," sambung Ma. Penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (8/12/2011). Ma mengatakan, penemuan lubang hitam yang lebih besar lagi masih dimungkinkan. (Kompas/ humasristek)