Saat
ini
keandalan
membuat
mobil
balap
versi
Formula
1
bertenaga
listrik tidak hanya
menjadi produk negara
maju,tetapi anak negeri
Indonesia pun telah
membuktikan
keandalannya membuat
karya sejenis.
Dalam pameran yang
digelar bersamaan
dengan hari Teknologi
Nasional pada Rabu
(10/8) di Puspitek
Serpong, Banten,anak
bangsa menunjukkan
hasil karyanya dengan
menampilkan mobil sport
listrik SKEV-1 (Signal
Kustom Electric Vehicle
1). Kendaraan sport
listrik ini dibuat atas
kerja sama antara
coachbuilder Signal
Kustom, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia
(LIPI),dan didukung oleh
Auto Vision serta Alpine
yang masingmasing
memasok lampu dan
perangkat audio
multimedia.
Kehadiran SKEV-1
merupakan perwakilan
salah satu karya
teknologi bangsa
Indonesia, di mana karya
ini bisa disejajarkan
dengan teknologi buatan
bangsa lain.SKEV-1
diharapkan bisa memacu
inovasi dan kreativitas
anak bangsa lainnya
untuk menjadi pionir
teknologi. Meski baru
konsep,mobil ini
terbilang hebat untuk
urusan in car
entertainment.
Banyaknya perangkat
audio berdaya besar
diusung SKEV- 1.Selidik
punya selidik,menurut
Andre Mulyadi dari
Signal Kustom
Bandung,SKEV-1 awalnya
diciptakan untuk ikut
ajang kontes modifikasi
Autoblackthrough 2010.
Oleh karena
itu,kendaraan tersebut
dibuat seatraktif
mungkin lewat kehadiran
4 buah subwoofer10 inci,4
speaker 6 inci berikut
tweeter nya, dan 3 unit
powerplus 7 layar LCD
touchscreen yang
seluruhnya dipasok oleh
PT Multi Mayaka dengan
produk Alpine.
Sementara untuk sistem
pencahayaan,Andre
menyerahkan kepada
produk Auto- Vision.
“Cuma AutoVision yang
memiliki LED dengan
formasi berderet.Dan
kami memerlukannya
untuk mendukung kesan
high-tech yang menjadi
tema desain SKEV-1,”
ujar Andre.
“Kami juga
memanfaatkan produk
AutoVision pada
headlamp model HID
projector dan lampu rem
LED.Selain tiga kali lebih
terang dan berkesan
hightech, penggunaan
lampu LED juga
bertujuan mengurangi
beban baterai,”ujar
Andre.
Menurut Andre,SKEV-1
dirancang dan dibangun
oleh tim desainer Signal
Kustom, mulai dari sasis
sistem suspensi hingga
bagian bodinya yang
terbuat dari perpaduan
logam, serat kaca,dan
serat karbon. “Bisa
dibilang,95% kita
membuatnya
sendiri,”ujar dia.
Andre mengadakan kerja
sama dengan LIPI karena
menginginkan mobil ini
tidak menggunakan
mesin konvensional.
Andre pun pergi ke LIPI
untuk mengutarakan
maksudnya.
Awalnya,Kepala Bidang
Peralatan Transportasi di
Pusat Penelitian Tenaga
Listrik dan Mekatronik
LIPI Ir Abdul Hapid yang
ditemuinya ketika itu
menolak.
Namun setelah Andre
menjelaskan dan
menyodorkan rancangan
SKEV-1, Hapid pun
bersedia membantu.
Maka,jadilah mobil sport
yang terinspirasi dari
bentuk mobil Formula 1
dan mobil balap
ketahanan 24 Jam
LeMans ini memiliki
sistem penggerak listrik
yang pembuatannya
digarap oleh tim dari
LIPI.
Abdul Hapid mengatakan
bahwa SKEV-1 dibekali
dengan baterai lithium-
ion generasi terbaru
dengan kepadatan
energi (energy density)
yang tinggi.Baterai
bertegangan 96 volt
berkapasitas 200 Ah ini
hanya butuh 4 jam
pengisian agar kembali
penuh dari kondisi 30%.
Bahkan jika
menggunakan sistem
pengisian cepat (rapid
charger), kendaraan
berbobot sekitar 700–800
kg ini hanya butuh 15
sampai 20 menit hingga
baterainya penuh terisi.
“Masalahnya,untuk
membuat perangkat itu
membutuhkan biaya dan
daya listrik yang
besar,yaitu sekitar 100
amper.Jadi,saat ini
menggunakan sumber
kelistrikan rumah 220
volt dengan daya 42
amper untuk
mengisinya,”tutur Hapid.
Dengan motor listrik AC
berkekuatan 60
hp,SKEV-1 diperkirakan
mampu menempuh jarak
140–150 km sekali
isi,namun belum pernah
dicoba berapa kecepatan
puncaknya.Menurut
perkiraan Hapid,SKEV-1
bisa dipacu lebih dari 140
km/jam.
Tampilan kendaraan
yang berkesan
streamlinedan futuristik
ini kian sempurna berkat
penggunaan ban-ban
high
performancelansiran
Pirelli. (Ristek)