25 Mei 2011

Piring Terbang Pertama di Dunia


Setelah
tahun
lalu
Iran
mengumumkan
keberhasilan
mereka
mengirim
tikus,
kura-
kura
dan
cacing ke luar angkasa,
kali ini ilmuwan Iran
mengklaim telah berhasil
menciptakan sebuah
piring terbang yang mirip
UFO.
Ilmuwan Iran mengklaim
menciptakan piring
terbang pertama di
dunia, meskipun belum
jelas seberapa tinggi
objek itu mampu
terbang,
Piring terbang bernama
Zohal yang berarti
Saturnus itu merupakan
pesawat ruang angkasa
tak berawak yang
dirancang untuk
pencitraan udara.
Meski piring terbang
yang diberi nama Zohal
ini belum diketahui daya
jelajah dan ketinggian
terbangnya namun dari
sumber yang dapat
dipercaya, Zohal telah
digunakan untuk
pencitraan udara dan
diklasifikasikan sebagai
pesawat ruang angkasa
tak berawak.
Berdasarkan keterangan
Daily Mail, objek itu bisa
dimanfaatkan untuk
berbagai misi yang tidak
disebutkan terperinci.
Kantor media Fars
menggambarkan piring
terbang itu mirip UFO di
film Hollywood pada1950-
an.
"Alat transportasi yang
mudah diluncurkan dan
terbang, sedikit bunyi
dan memiliki keuntungan
yang sama dengan
pesawat lain," demikian
kutipan dari ISNA (Iran’s
Student’s News Agency).
Pesawat 'UFO' tersebut
dilengkapi autopilot,
pengatur stabilitas
gambar, GPS dan alat
perekam kualitas HD.
Program luar angkasa
Iran yang ambisius
tampaknya menjadi
peringatan bagi dunia
Barat, karena pada
waktu yang sama,
teknologi misil yang
digunakan untuk
program luar angkasa
sama dengan teknologi
membangun rudal
balistik antarbenua.
Tampaknya riset Iran
tentang teknologi ruang
angkasa ini, selaras
dengan cita-cita untuk
mengirim manusia ke
antariksa pada tahun
2020. Berhasilkah ? kita
tunggu saja.(ristek)

02 Mei 2011

Pesawat Tempur Cina Bikin Gerah Amerika.


Uji
terbang jet tempur
siluman J-20 oleh China
pada 11 Januari telah
menyita perhatian
banyak pihak, terutama
karena itu terjadi di saat
kunjungan Menteri
Pertahanan AS Robert
Gates ke China.
Peluncuran jet siluman
China itu mengundang
banyak pertanyaan, dan
jawabnya kompleks.
Para analis militer
sebenarnya telah lama
mengetahui bahwa China
mengembangkan sebuah
pesawat tempur sekelas
pesawat tempur siluman
F-22 Raptor milik AS.
Namun mereka tidak
pernah menyangka bakal
menyaksikan penampilan
terbaru jet siluman China
ini Desember, lapor
Aviation Week and Space
Technology.
Sejumlah uji kecepatan
pesawat itu di darat
dalam mana roda
depannya berhasil
terangkat dari tanah,
diteruskan oleh uji
terbang pertamanya ke
angkasa.
China telah meluncurkan
video jet baru itu saat
masih di darat, tinggal
landas, dan mendarat di
Chengdu.
Mengutip seorang analis
Hongkong, New York
Times melapokan bahwa
pesawat tempur tersebut
terbang sekitar 15 menit
di atas pangkalan udara.
Dilengkapi dua sirip
sayap berbeda seperti
juga dipunyai F-22, jelas
sudah pesawat ini
memang diunjukkan
sebagai wahana perang
siluman.
The Timesjuga
melaporkan bahwa
pesawat ini mampu
membawa banyak misil
dan dapat terbang jarak
jauh setelah lebih dulu
melakukan pengisian
bahan bakar di udara.
Demonstrasi terbang
pesawat ini
mengkhawatirkan
sejumlah analis karena
inilah kali pertama F-22
mendapat tantangan.
F-22 sendiri menduduki
peringkat atas dalam
jajaran angkatan udara
AS.
"Kita sudah terbiasa
berada di dunia di mana
angkatan udara kita
dominan," kata analis
Rand Corporation Roger
Cliff kepada Newsweek.
"Namun dominasi itu kini
dipertanyakan."
Sekali J-20 dipergelarkan,
dalam skenario itu, maka
wahana-wahana perang
udara top AS akan
kehilangan
keunggilannya dari
pesawat-pesawat
silumen yang mereka
miliki. Intinya, mereka
kini tidak lagi menguasai
angkasa. "Tidak secepat
itu," sergah Aviation
Week.
Radar baru lebih
bertenaga yang
menggunakan larik
penskala yang secara
elektronis aktif, bisa
menjejak target-target
siluman, dan dengan
cepat menyesuikan diri
dengan teknologi
siluman.
"Antisiluman akan
mengubah semua desain
pesawat siluman," kata
majalah itu seraya
menyebutkan AS
mungkin sudah memiliki
radar yang bisa melacak
pesawat siluman.
Lebih dari itu,
penyempurnaan
teknologi pesawat
siluman itu memerlukan
waktu.
AS sendiri memulai
program F-22 pada
1980an.
Sekilas, tampak siluman
dari jet China itu seperti
tambal sulam, kata
analis Grup Teal Richard
Aboulafia kepada Wall
Street Journal.
Dia berpendapat bahwa
China boleh saja
menggelarkan pesawat
tempur baru di dekade
ini, namun teknologi
militer AS tetap lebih
baik.
Kalimat ini provokatif
dan ini biasanya
dilontarkan pada era
perlombaan senjata,
demikian Science Daily
(21/1). (Ant/OL-9)(mediaindonesia.com)